Tips Memilih Angkutan Lebaran

Dari semua angkutan Lebaran yang tersedia, hanya kapal penumpang bertonase besar sekelas KM Sinabung atau KM Kelud yang belum pernah saya naiki. Selebihnya hampir semua cara untuk mengangkut saya ke kampung halaman pernah saya tempuh. Kebetulan kondisi saya sendiri cukup unik karena baik saya maupun orangtua sering berpindah, sehingga yang namanya kampung halaman bukanlah satu kota tetap, melainkan kota dimana orangtua saya sedang tinggal saat itu. Angkutan Lebaran adalah istilah dari pemerintah untuk menggambarkan bagaimana pemerintah memandang mudik Lebaran sebagai masalah nasional. Tiap angkutan memiliki keunikan, kenyamanan dan ketidaknyamanannya masing-masing. Tidak selalu yang lebih cepat lebih asik, yang lebih lambat lebih menyenangkan atau yang mahal pasti lebih nyaman. Berikut adalah angkutan Lebaran yang bisa anda pilih:
  1. SEPEDA MOTOR. Dahulu sepeda motor hanya digunakan untuk mudik jarak dekat. Sekitar lima tahun belakangan, pemudik juga menggunakannya untuk jarak Jakarta – Pekalongan misalnya. Alasannya agar bisa digunakan dikampung halaman untuk berpergian kerumah semua saudara, teman atau sekedar berjalan-jalan. Saat ini sepeda motor juga mudah dimiliki masyakarat. Hanya dengan beberapa ratus ribu rupiah (uang muka kredit), masyarakat sudah langsung bisa memanfaatkannya. Namun dengan alasan lebih ngirit dan santai, sepeda motor kemudian digunakan melebihi dari seharusnya (dua orang dewasa), menjadi untuk mengangkut seluruh keluarga beserta barang bawaan. Maka sering kita lihat sepeda motor yang diberi tambahan kayu atau besi untuk menyangga barang bawaan dan tambahan penumpang. Ini bahaya sekali karena beban setir menjadi sangat berat sehingga gampang lelah dan bisa jatuh. Jika jatuh, barang bawaan bisa menimpa seluruh penumpang. Saya pernah menolong sekeluarga terdiri dari orangtua dan dua anak yang jatuh karena masalah tersebut. Sepeda motor jatuh sendiri karena sibapak kecapekan akibat beratnya beban, dan walaupun tidak dalam kecepatan tinggi, namun karena tertimpa beban itu, si anak sampai benjol-benjol. Saran saya jika memang harus membawa sepeda motor, biar saja sibapak yang mengendarai sepeda motor tersebut, sedangkan ibu dan anak-anak sebaiknya naik bis atau kereta api.
  2. MOBIL. Beruntung sekali jika anda memiliki mobil atau mampu menyewa mobil, karena bisa digunakan untuk mudik dengan santai bersama seluruh keluarga. Santai disini bukan perjalanannya karena dimusim mudik sering terjadi kemacetan, melainkan tidak harus stress mencari tiket dan berebut tempat duduk sambil membawa barang-barang. Cukup buka bagasi, maka beres sudah semua barang bawaan kita. Kadang, karena kesulitan mendapat angkutan, ada saja kenalan yang ingin menumpang bersama mobil kita. Perhitungkanlah jarak yang akan anda tempuh. Jika cukup jauh, minimal satu seat untuk satu penumpang tidak peduli itu anak-anak, jangan sampai ada yang dipangku. Ada yang berpendapat mudik beramai-ramai berdesakan dalam mobil itu sungguh asyik, namun tidak untuk jarak jauh. Jangan sampai ditempat tujuan anda nanti, anda tidak bisa menikmati liburan karena badan remuk redam. Belum lagi jika macet selama perjalanan, dijamin anak-anak rewel karena tidak leluasa. Usahakan posisi kaki sama sekali tidak terganggu barang. Jika oleh-oleh anda cukup banyak, tidak ada salahnya oleh-oleh yang tidak bisa basi dikirim lebih dahulu melalui jasa kurir. Jika mungkin, barang-barang yang tidak diperlukan selama perjalanan, anda letakkan diatas mobil. Namun anda harus patuh benar dengan kapasitas maksimal roof rack, karena jika tidak akibatnya bisa fatal. Teman orangtua saya pernah mengalami kecelakaan sewaktu mudik yang mengakibatkan sang istri meninggal karena roof rack yang diisi barang melebihi kapasitas. Jika mobil anda van, tempat duduk paling belakang bisa anda lipat dan anda beri spon untuk tidur anak-anak yang masih balita. Berapapun tahun pembuatan mobil anda, pastikan mobil anda dalam kondisi baik. Bawa peta dan nomer telpon darurat bengkel-bengkel resmi yang biasanya bertebaran sepanjang jalur mudik. Jangan beresiko mendatangi bengkel yang tidak anda kenal dikota yang tidak anda kenal pula. AC hendaknya diutamakan. Jika lelah, jangan memaksakan diri untuk melanjutkan perjalanan. Istirahatlah dulu. Bawalah bekal makanan dan minuman yang cukup untuk jalur-jalur yang diperkirakan macet total, terutama untuk anak-anak.
  3. TRAVEL. Umumnya travel menggunakan kendaraan jenis L-300 atau Elf. Biasanya mereka berangkat malam hari, berombongan dan ngebut. Karena travel ini berasal dari kampung halaman anda, anda tentu sudah tahu reputasi mereka, misalnya apakah suka ngebut dan sopirnya minta  uang tambahan, serta kondisi kendaraan yang mereka gunakan. Kelebihan travel adalah antar jemput sampai tempat tujuan. Namun yang menyebalkan adalah jarang sekali travel tepat waktu.
  4. BIS. Bis baik kelas ekonomi maupun bisnis, lebih beresiko tindak kejahatan. Ini karena sempitnya tempat persinggungan dan letak bagasi yang merada diatas kepala sehingga tidak terawasi jika kita tidur dan letak bagasi dekat ban yang bisa dibuka dari luar. Bis juga rawan kecelakaan karena semua bergantung pada satu tangan saja, yaitu sopir. Jika anda naik bis, pastikan anda membawa barang seminimal mungkin. Barang yang tidak anda perlukan selama perjalanan bisa anda kirimkan dulu melalui jasa kurir. Uang juga seperlunya saja, karena jaman sekarang atm juga banyak terdapat diterminal-terminal yang bisa anda ambil kapanpun anda perlu. Waspadalah terhadap sesama penumpang yang baru anda kenal. Jangan mengkonsumsi makanan atau minuman yang ditawarkan orang yang anda kenal diperjalanan, walaupun tampaknya baik dan tidak bertampang kriminal. Pesanlah tiket jauh-jauh hari. Jika memungkinkan, pilihlah bis yang memiliki garasi/kandang di kampung halaman anda, karena biasanya lebih bertanggung jawab dan ramah pada orang satu kampung halaman. Lagipula biasanya kita tahu reputasi masing-masing PO dari pemudik satu kampung halaman. Misalnya PO mana yang suka ngebut, sering mengoper penumpang, seat tidak nyaman dan sebagainya.
  5. KERETA API. Jika tidak di musim mudik, kereta api adalah alat transportasi favorit saya. Namun jika dimusim mudik, kereta api kadang bisa menjadi mengesalkan jika terlambat sampai berjam-jam. Ini karena jalur yang dilewati kereta ya itu-itu saja. Jika terjadi masalah, maka efeknya memperlambat kereta-kereta lain. Belum lagi ketika naik turun kereta, stasiun yang benar-benar padat membuat susah untuk berjalan, apalagi duduk istirahat. Selain itu, untuk mendapatkan tiketnya juga memerlukan perjuangan berat. Saya pernah merasakan jaman jahiliyah perkereta-apian Indonesia ketika saya masih kecil, dimana untuk mendapatkan tiket, bapak saya membeli dari calo yang pegawai PJKA sendiri. Sekarang tampaknya PJKA sudah berbenah. Tahun-tahun belakangan kami selalu menugaskan dua orang pegawai kami yang laki-laki untuk bergantian mengantri tiket di stasiun mulai sesudah sahur. Kabarnya sekarang tiket sudah bisa dibeli melalui atm. Namun tentu saja tetap siapa cepat dapat. Jika anda bersama anak kecil, bawalah bekal makanan dan minuman yang cukup. Kerena kereta yang saya tumpangi pernah anjlok di persawahan selama 10jam, padahal saya membawa bayi yang harus minum susu dari botol. Karena botol kurang steril karena hanya dicuci air panas dan tidak direbus, anak saya sempat diare setiba ditujuan. Selain itu simpanlah nomor-nomor darurat, misalnya ketika kereta saya anjlok tersebut sebenarnya saya harus melanjutkan perjalanan menggunakan pesawat. Untungnya saya bisa menelpon maskapai untuk melakukan penundaan dan penukaran tiket ke jam lain. Sesampainya di Gambir, kepala stasiun Gambir memberikan semacam surat keterangan alasan keterlambatan kereta untuk saya lampirkan pada penukaran tiket ke maskapai. Katanya ini lumrah saja, jadi tidak perlu sampai ngotot dengan maskapai. Sama seperti bis, kereta juga rawan kejahatan, jadi sebaiknya bawa barang seperlunya saja supaya bisa tidur nyenyak. Jangan lupa, jika anda melakukan perjalanan dimalam hari, tutuplah tirai karena kadang ada orang iseng melempar batu ke jendela kaca dan kita tidak bisa mengantisipasi karena diluar gelap.
  6. PESAWAT. Untuk pemesanan, memang tiket pesawat lebih mudah diakses, namun tetap saja siapa cepat dapat, serta untung-untungan. Harga tiket bisa kita amati dan hitung sendiri dari website masing-masing maskapai. Namun jika pengin tahu beres, telpon saja agen tiket langganan anda. Saya selalu menggunakan bahasa baku dalam memesan tiket pesawat, “Saya mau pergi tanggal sekian, kesitu, pagi, carikan tiket paling murah.” Cara ini lebih efisien daripada menanyakan satu persatu harga tiket masing-masing maskapai dan agen juga lebih senang melayani karena mereka sebenarnya juga tahu sekali kita menginginkan harga termurah, jadi tidak usah mendikte yang malah menghambat kerja mereka. Tiket untuk Lebaran sudah bisa dipesan dua bulan sebelum Lebaran. Untuk liburan biasa, harga awal pasti tinggi, setelah itu bisa naik atau turun tergantung peminat. Tapi TIDAK untuk lebaran. Harga awal tiket Lebaran tinggi dan setelahnya akan terus meninggi. Jika anda ingin mencoba keberuntungan anda, anda bisa go show, menunggu didekat counter tiket, siapa tahu ada yang melakukan pembatalan tiket karena berbagai alasan. Anda bisa menawar. Pesawat karena berbagai alasan cuaca maupun teknis sering juga mengalami penundaan cukup lama. Dibandara di Indonesia sepertinya kurang lazim tiduran dibangku ruang tunggu. Namun jika anda kelelahan karena penundaannya sangat lama, tidak ada salahnya anda beristirahat tiduran dibangku ruang tunggu. Perkiraan barang bawaan anda tidak sampai kelebihan berat dengan total 20kg per tiket. Biaya tambahan bagasi sangat mahal, tidak sesuai jika isinya cuma bakpia. Tapi jika anda ngotot membawa oleh-oleh untuk seluruh penghuni kompleks perumahan anda, sempatkan untuk mengirimnya dulu lewat terminal cargo karena akan jauh lebih murah dan bisa datang bersamaan dengan anda atau kalaupun selisih tidak sampai berhari-hari. Oh ya, saya juga pernah mendapat tawaran naik Hercules milik TNI-AU, tapi saya tidak berminat karena ngeri saja karena Hercules sebenarnya tidak ditujukan untuk mengangkut penumpang umum, tapi untuk barang dan penumpang terlatih.
  7. KAPAL CEPAT DAN FERRY. Kapal cepat sebagus apapun, tidak dimaksudkan untuk jarak jauh lebih dari dua jam. Cuaca dilaut cepat berubah, sehingga lebih dari dua jam, tidak bisa diperkirakan apa yang akan terjadi. Cuaca cerah ketika berangkat bisa berubah tiba-tiba ganas ditengah laut. Kapal cepat itu berukuran sekecil setaraf kapal ferry. Saya sendiri sebenarnya sudah sering menaiki kapal ferry namun hanya  jarak dekat dan diperairan sempit karena berupa selat seperti Batam – Dumai atau Batam – Singapura. Suatu saat saya tergoda untuk mencoba kapal cepat baru rute Batam – Jakarta pp, turun di pelabuhan Sunda Kelapa. Sewaktu berangkat nyaman saja karena cuaca sangat cerah. Tapi sewaktu balik cukup ngeri karena cuaca sangat buruk dan ombak terasa sangat besar karena melewati perairan terbuka Laut Jawa, sedangkan ukuran kapal yang kecil memudahkannya diombang-ambing ombak. Akibatnya, seluruh penumpang tua, muda dan bayi mabuk dan muntah-muntah selama perjalanan. Entah apakah masih ada kapal itu sekarang.
  8. KAPAL BESAR. Sebenarnya saya ingin sekali mencoba kapal ini, karena kata teman-teman saya, jika tidak sedang mengejar waktu, kapal ini cukup nyaman dan lumayan untuk menambah pengalaman baru. Kata teman saya, jika naik kapal besar ini harus dipastikan mendapat kamar atau tempat tidur sewaktu membeli tiket. Karena sewaktu musim mudik. Seluruh bagian kapal seolah diisi penumpang, walaupun harus tiduran dilantai. Masalahnya adalah jumlah kamar di kapal besar ini terbatas, yang terbanyak adalah tempat tidur yang berjejer-jejer itu walaupun cukup bersih. Naik kapal ini cukup memakan waktu karena untuk bersandar saja harus pelan-pelan, belum lagi waktu untuk bongkar dan muat barang dan penumpang karena kapasitasnya yang teramat besar.
Demikian, silakan anda pilih mana yang anda suka atau ingin anda coba. Karena hidup adalah petualangan, nikmatilah petualangan anda. Jangan mudik dengan tampang bete, bagaimanapun kendala perjalanan anda. HAPPY MUDIK!

Post a Comment

0 Comments